Born To Love You

Indah Hanaco

Vincent pernah ditinggal menikah oleh perempuan yang dicintainya. Meski tak menganggap hal itu sebagai pengalaman traumatis, dia tidak tertarik menjalin hubungan serius apa pun. Hingga dia bertemu dengan Masha.

Masalahnya, gadis itu masih belia, lebih muda sembilan tahun dibanding Vincent. Apalagi, Masha berencana pulang ke Bali dan meninggalkan Bogor setelah menjadi sarjana. Namun, Masha terlalu menawan untuk diabaikan, terlalu berharga untuk dilepaskan. Hingga keduanya sepakat untuk menikah.

Namun, menikah ternyata tak seindah kisah-kisah di novel atau film romantis. Menikah adalah medan perang lain yang harus mereka taklukkan. Saat itu, Vincent dan Masha menyadari satu hal. Bahwa perbedaan usia adalah masalah paling sepele yang harus mereka hadapi!

Review

Born to Love you menyajikan kisah cinta beda usia antara Vincent dan Masha, dengan cara yang dewasa, hangat, dan terkadang membuat dada sesak. Cerita ini tidak hanya fokus pada tahap jatuh cinta, tapi juga bagaimana dua orang dengan latar dan usia yang berbeda belajar dan bertumbuh Bersama. Indah Hanaco berhasil membawa pembaca melihat cinta dari kacamata yang lebih kompleks. Tidak hanya soal perasaan, tapi juga tentang kepercayaan, komunikasi, dan keberanian membuka hati.

Satu hal yang membuat ceritanya hidup adalah alurnya yang maju-mundur. Cerita utama berjalan maju, tapi sesekali pembaca diajak mundur ke masa lalu Vincent—khususnya soal pengalaman pahitnya dengan Mindy, mantan yang meninggalkan luka besar. Teknik ini membuat pembaca semakin paham kenapa Vincent terlihat begitu hati-hati, bahkan takut, ketika mulai dekat sama Masha.

Alih-alih membingungkan, alur ini justru ngebantu pembaca membangun empati. pembaca jadi ngerti bahwa cinta yang datang sekarang tidak bisa dilepaskan dari luka yang pernah ada. Dan dari sanalah, pelan-pelan Vincent belajar: bahwa Masha bukan masa lalunya, dan dia pantas mendapatkan kesempatan baru. Cerita ini mengambil setting utama di dua tempat: Bogor dan Bali. Keduanya tidak sekadar jadi latar, tapi juga punya “napas” yang ikut membentuk karakter. Bogor jadi tempat Vincent dan Masha pertama kali bertemu. Lalu Bali, tempat asal Masha, yang menjadi ruang kontemplasi dan ujian jarak bagi keduanya. Perpindahan setting ini memberi warna berbeda, seperti dua babak dalam satu film. Dan yang membuat makin hidup, detail-detail tempatnya ditulis cukup nyata, membuat pembaca seolah bisa mencium bau hujan di Bogor dan merasakan angin laut di Bali.

Tema hubungan beda usia sering kali dikemas klise atau terlalu dramatis. Tapi Born to Love You menyajikannya dengan realistis. Perbedaan usia itu nyata, dan tantangannya juga banyak—mulai dari cara mikir, nilai hidup, sampai tekanan dari luar. Belum lagi ketika Masha harus kembali ke Bali dan mereka harus menjalani hubungan jarak jauh. Di sinilah konflik makin tajam. Tapi yang menarik, konflik-konflik ini tidak dibuat lebay. Justru terasa masuk akal dan dekat dengan keseharian.

Born to Love You adalah kisah cinta yang hangat tapi juga mengajak pembaca berpikir—tentang luka masa lalu, tentang keberanian untuk mencintai lagi, dan tentang cinta yang dewasa. Gaya tulisannya enak dibaca, tidak bertele-tele, dan emosinya dapet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ask the Rabbit, He Knows Where the Best Books Hide!

Subscribe to Our Newsletter

Dapatkan update terbaru seputar kegiatan klub langsung ke inbox kamu!

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

© 2025 Created with Royal Elementor Addons